Senin, 17 Maret 2014

RINGKASAN BUKU THEORIES OF LEARNING BAB 10




RINGKASAN

Judul Buku        :  Theories of Lerning, 7th edition
Pengarang         : B.R. Hergenhahn, Matthew H. Olson



DIMAS PANDHU NARASANDI
5101413030
nuanza-ok.blogspot.com



Bab 10
Teori Gestalt

S
etelah J.B.Watson, behaviorisme marak dikalangan psikolog Amerika dan sejak saat itu kebanyakan teoritisi besar, seperti Guthrie, Skinner, dan Hull menjadi penganut behaviorisme. Max Wertheimer (1880-1943) dianggap sebagai pendiri psikologi Gestalt, sejak awal dia sudah bekerha sama dengan dua orang yang dianggap juga sebagai bapak pendiri, yakni Walfgang Kohler (1887-1967) dan Curt Koffka (1886-1941). Kohler dan Koffka berpartisipasi dalam eksperimen pertama yang dilakukan oleh Wertheimer.

Seluruh gerakan Gestalt muncul dari pemikiran Wertheimer ketika dia sedang naik kereta api menuju ke Rhineland. Dia mendapat gagasan bahwa jika dua cahaya berkedip-kedip (hidup dan mati) pada tingkat tertentu, cahaya itu akan memberi kesan bagi pengamatnya bahwa satu cahaya itu bergerak maju dan mundur. Dia memperdalam gagasan yang muncul saat dikereta, yakni bahwa jika mata melihat stimuli dengan cara tertentu, penglihatan itu akan memberi ilusi gerakan, yang oleh Wertheimer dinamakan phi phenomenon. Penemuanya ini sangat berpengaruh terhadap sejarah psikologi.
Arti penting dari phi penomenon adalah fenomena ini berbeda dari elemen yang menyebabkanya. Sensasi gerakan tidak dapat dijelaskan dengan menganalisis setiap unsur kedipan cahaya, yakni cahaya padam dan cahaya hidup; perasaan akan adanya gerakan akan muncul dari kombinasi kedua elemen itu. Anggota aliran Gestalt percaya bahwa walaupun pengalaman psikologis berasal dari elemen sensoris (indrawi), namun pengalaman itu berbeda dengan elemen sensoris itu sendiri.

PENENTANGAN TERHADAP VOLUNTARISME, STRUKTURALISME, DAN BEHAVIORISME
Strukturalis menggunakan metode introspektif untuk menemukan elemen-elemen pemikiran. Perhatian utama mereka adalah untuk menemukan ide sederhana yang dianggap sebagai blog pembangun pemikiran yang lebih kompleks.
Gerakan fungsionalis, dibawah pengaruh pemikiran Darwinian, mendapat momentum di Amerika dan mulai menentang strukturalisme. Fungsionalis terutama memerhatikan bagaimana proses perilaku atau pemikiran manusia berhubungan dengan usaha bertahan hidup (survival), dan mereka menyerang strukturalis yang mengabaikan pendekatan ini. Jadi, Strukturalis dikritik bahkan sebelum behavioris muncul.
Behavioris berusaha untuk menjadikan psikologi benar-benar ilmiah, dan keilmiahan selalu membutuhkan ukuran. Mereka menyimpulkan bahwa satu-satunya pokok persoalan psikologi yang dapat diukur secara reliabel dan jelas adalah perilaku yang tampak. Deskripsi elemen kesadaran, seperti yang dilakukan dalam voluntarisme dan strukturalisme, dianggap tidak reliabel karena ia dipengaruhi oleh, antara lain, kemampuan verbal si pelapor.

KONSEP TEORITIS UTAMA
Teori Medan
Psikologi Gestalt dapat dianggap sebagai usaha untuk mengaplikasikan field teori (teori medan) dari fisika ke problem psikologi. Secara umum, field (medan) dapat dideskripsikan sebagai sistem yang saling terkait secara dinamis, dimana setiap bagiannya saling memengaruhi satu sama lain. Hal penting dalam suatu medan adalah bahwa tidak ada yang eksis secarfa terpisah atau terisolasi.


Nature versus Nurture
Behavioris cenderung melihat otak adalah semacam papan penghubung yang kompleks. Menurut teoritisi Gestalt otak buka penerima pasif dan gudang penyimpanan informasi dari lingkungan. Otak bereaksi terhadap informasi sensoris yang masuk ke otak melakukan penataan yang membuat informasi itu lebih bermakna. Karena otak adalah sistem fisik, otak menciptakan medan yang memengaruhi informasi yang masuk ke dalamnya, seperti medan magnet memngaruhi partikel logam. Dengan perbedaan ini, kaum behavioris mengikuti jejak tradisi empirisis inggris, sedangkan Gestaltis mengikuti tradisi Kantian.

Hukum Pragnanz
Perhatian utama psikolog Gestalt adalah pada fenomena perseptual. Koffka (1935-1963) mendeskripsikan hukum pragnanz sebagai berikut: “penataan psikologis selalu sebaik yang diizinkan oleh lingkungan pengontrolnya.” Yang dimaksud “baik” oleh Koffka adalah kualitas-kualitas seperti sederhana, komplet, ringkas, simetris, atau harmonis.

OTAK DAN PENGALAMAN SADAR
Behavioris memecahkan problem tubuh-pikiran dengan mengabaikannya. Mereka berkonsentrasi pada perilaku untuk menghindari problem tubuh-pikiran.
Voluntaris percaya bahwa pikiran dapat mengatur elemen-elemen pikiran menjadi banyak konfigurasi dan perilaku ditimbulkan oleh hasil konfigurasi itu.
Strukturalis percaya bahwa sensasi tubuh secara pasif menimbulkan, atau menyebabkan, citra mental atau gambaran mental. Citra-citra mental ini dianggap bervariasi sesuai dengan fungsi dari pengalaman sensoris dan tidak punya hubungan kasual dengan perilaku. Jadi menurut strukturalis, ada hubungan langsung antara tubuh (sensasi) dengan pikiran.
Gestaltian mengasumsikan adanya isomorphism (isomorfisme) antara pengalaman psikologis dengan proses yang ada didalam otak. Perbedaan utama antara pendapat ini dengan pendapat strukturalis adalah Gestaltian percaya bahwa otak aktif mengubah stimulasi sensoris.
 
REALITAS SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
Kurt Koffka
Menurut teoritisi Gestalt, yang menentukan perilaku adalah kesadaran atau realitas subjektif, dan fakta ini mengandung implikasi penting. Menurut teoretisi Gestalt, hukum pragnanz bukan hanya satu-satunya hal yang mengubah dan memberi makna pada apa-apa yang kita alami secara fisik. Koffka percaya bahwa untuk memahami mengapa orang bertindak adalah lebih penting untuk mengetahui lingkungan behavioralnya ketimbang lingkungan geografisnya. Menurut Koffka, keyakinan hal yang amat menentukan perilaku.

PRINSIP BELAJAR GESTALT
Belajar, menurut Gestaltis, adalah fenomena kognitif. Organisme “mulai melihat” solusi setelah memikirkan problem. Pembelajar memikirkan semua unsur yang dibutuhkan untuk memecahkan problem dan menempatkannya bersama (secara kognitif) dalam satu cara dan kemudian ke cara-cara lainnya sampai problem terpecahkan.

PENDAPAT PSIKOLOGI GESTALT MENGENAI PENDIDIKAN
Bruner dan Holt menganut gagasan Gestaltian bahwa belajar adalah memuaskan secara personal dan tidak perlu didorong-dorong oleh penguatan eksternal. Belajar berdasarkan pendapat Gestalt bisa dimulai dengan sesuatu yang familiar dan setiap langkah dalam pendidikan didasarkan pada hal-hal yang sudah dikuasai. Guru yang berorientasi Gestalt mungkin menggunakan teknik ceramah (lecture), tetapi ia akan berusaha agar selalu ada interaksi antara guru dan murid. Setelah siswa memahami prinsip dibalik pengalaman belajar barulah mereka bisa memahaminya dengan sesungguhnya. Ketika hal-hal yang dipelajari telah dipahami, bukan hanya diingat, maka ia dapat dengan mudah diaplikasikan ke situasi yang baru dan dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

EVALUASI TEORI GESTALT
Kontribusi
Kontrbusi penting psikologi Gestalt adalah kritikannya terhadap pendekatan molekukar atau atomistik dari behaviorisme S-R. Ditunjukan bahwa baik untuk persepsi maupun belajar dicirikan oleh proses kognitif yang mengorganisasikan pengalaman psikologis.

Kritik
Biasanya teori retisi [Gestalt] telah mengembangkan sistem mereka di area lain lalu berusaha mengumpulkan psikologi belajar sebagai dividen tambahan tanpa banyak investasi tambahan. Jika pendapat ini benar, maka teori belajar yang paling unggul memberi dampak paling kecil terhadap riset.

0 komentar:

Posting Komentar